Banyak orang
percaya dan menganggap asap rokok sebagai zat yang sangat berbahaya berbahaya. Keyakinan
tersebut membuat mereka sangat antipasi dan membenci asap rokok karena di
dalamnya mengandung radikal bebas yang berpotensi menimbulkan beragam penyakit.
Tapi, mereka sendiri tidak pernah peduli terhadap asap kendaraan bermotor dan
dianggap biasa dan tidak berbahaya dibanding dengan asap rokok. Padahal emisi
kendaraan bermotor juga membawa bibit-bibit kanker di perut, di usus, di
kandungan, dan di mana saja ia hinggapi.
Sahabat SepercikHikmah, Namun asap yang sebagai
pencemaran udara, polusi dari emisi gas buang kendaraan ternyata lebih
berbahaya dari merokok. Dalam asap kendaraan bermotor terdapat sekitar 1.000
unsur beracun. Gas buang dari kendaraan bermotor ini tidak hanya memicu
penyakit fisik tapi juga bisa memicu penyakit mental, yaitu sifat agresif dan
gelisah.
Menurut pengamatan Pusat Penelitian Masalah Perkotaan
dan Lingkungan (PPMPL) DKI, dari sekian banyak knalpot, berhamburan zat beracun
berupa CO (carbon monoxida). Kadar CO yang terhirup akan memasuki tubuh melalui
paru-paru dan akan bersenyawa dengan hemoglobin (Hb) membentuk COHb. Hemoglobin
sendiri berfungsi sebagai pembawa oksigen ke sekujur tubuh.
Namun, kemampuan hemoglobin untuk mengikat CO ialah 200
hingga 300 kali lebih besar dibanding dengan kemampuannya mengikat oksigen.
Akibatnya, oksigen di dalam darah berkurang sehingga membuat orang merasa
pusing, pingsan, bahkan bisa juga meninggal dunia. Semakin banyak CO yang
terkandung dalam darah semakin besar ancamannya terhadap kesehatan.
Menurut World Bank, 70 persen sumber pencemar berasal
dari emisi gas buang kendaraan bermotor. Laporan dari World Bank pun menyebut
bahwa kandungan timbal dari asap knalpot dapat menyebabkan menurunnya tingkat
kecerdasan, meningkatkan risiko penyakit jantung koroner dan hipertensi.
Kandungan timbal juga dapat menurunkan tingkat kecerdasan terutama pada
anak-anak, menurunkan fertilitas, dan kualitas spermatozoa.
Sahabat SepercikHikmah, Bagi ibu hamil, timbal yang
masuk ke dalam tubuh, baik yang melalui udara maupun makanan, akan mencemari
otak anak sejak berada di dalam rahim. Timbal akan mengganggu pertumbuhan dan
fungsi otak ketika janin dilahirkan sehingga kecerdasannya pun terganggu.
Penumpukan timbal yang terjadi itulah yang juga menyebabkan timbulnya berbagai
penyakit.
WHO memperkirakan bahwa setiap tahun polusi udara
menyebabkan 800.000 kematian di seluruh dunia. Dari penelitian tersebut
ditemukan bahwa kanker paru merupakan penyebab kematian tertinggi. Hampir 90%
pengidap kanker paru tidak bisa diselamatkan, karena jika sudah akut, dengan
mudah kanker akan menyebar ke jaringan tubuh sekelilingnya seperti hati, tulang
belakang, dan otak melalui pembuluh darah. Kanker paru telah membunuh lebih
dari sejuta orang setiap tahunnya, dan saat ini menjadi pembunuh utama.
Di Indonesia sendiri, kendaraan bermotor menyumbang
sekitar 26 persen dari total emisi yang dihasilkan dan menyebabkan 60-90 persen
dari seluruh polusi di negara-negara industri. Dengan pertumbuhan jumlah
kendaraan bermotor yang tinggi menyebabkan pencemaran udara di Indonesia
menjadi sangat serius.
Oleh karenanya, kita semua yang sejatinya menginginkan
hidup sehat, harus berlaku adil terhadap dua fenomena ini. Bahwa ada yang
menganggap asap rokok itu berbahaya meski tanpa didasari kajian maupun teori
yang kuat, tetap harus diberi kesempatan mengutarakan pendapatnya. Tapi akan
lebih bijak bila sikap patriotik kita dalam menjaga kesehatan ini, dapat
terbuka dan peduli bahwa ada bahaya yang jauh mengancam masyarakat Indonesia,
yakni: asap kendaraan bermotor.
Sahabat , sepatutnya kita juga harus
mewaspadai bahaya asap yang di keluarkan dari kendaraan bermotor.
sumber : membunuhindonesia.net