MENGEJUTKAN !!! Rela Jual Sawah Demi Jadi Polisi dan Bunuh Bidan,POLISI Ini Malah Lamar Gadis Lain dengan Mahar..



Terjawab semua, Harmawati, si bidan cantik yang mayatnya ditemukan membusuk di Bone, dibunuh kekasihnya. Sang kekasih yaitu Bripda Muhlis, polisi yang bertugas pada Direktorat Sabhara Polda Sulawesi Selatan.

Muhlis kini ditahan di Mapolres Bone untuk mempertanggungjawankan perbuatan sadisnya itu.
Muhlis membunuh Harmawati, empat th. setelah sejak gabung dengan “Korps Bhayangkara” itu.

Info didapat TribunBone. com, bintara ini gabung sejak th. 2012. Pembunuhan pada gadis almnus akademi kebidanan dikerjakan pada th. 2016. Akibat tindakannya itu, Muhlis terancam diberhentikan secara tak hormat, walau sebenarnya perjuangannya jadi polisi terbilang tak mudah.

Orangtuanya di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, mesti membanting tulang untuk menghimpun duit pendaftaran polisi. Dan sawah serta ternak milik orang tua Muhlis sangat terpaksa di jual supaya Muhlis lolos waktu mendaftar. Namun, belum di ketahui nominal duit di habiskan Muhlis selama proses pendafataran, empat tahun lalu.

Sebelumnya membunuh bidan, Muhlis serta orangtuanya harus juga usaha keras menghimpun duit panaik (mahar) untuk melamar sang kekasih. “Uang panaik-nya Rp 50 juta, " kata Andi Muhammad Ridwan, Kepala Desa Lappo Bosse, Kecamatan Kajuara, Kabupaten Bone, Jumat (19/8/2016).
Lappo Bosse yaitu kampung halaman Muhlis.

Di desa itu juga, di semak-semak, mayat Harmawati diketemukan membusuk, Senin (15/8/2016).
Tetapi, gadis bakal dilamar tidaklah Harmawati, tetapi wanita dambaan lain di Kajuara.
Harmawati yaitu gadis dari Kecamatan Tinanggea, Kabupaten Konawe, Propinsi Sulawesi Tenggara.

Sebelumnya dibunuh, Harmawati dengan kata lain Arma, honorer pada Dinas Kesehatan Sinjai, disangka hamil.
Waktu polisi dari Polres Bone serta Polda Sulawesi Selatan lakukan olah tempat peristiwa perkara di kamar kost Harmawati, di Jl Landak Baru, lorong 10, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (18/8/2016), diketemukan alat tes kehamilan (test pack).

Juga susu untuk ibu hamil, serta satu kaos berwarna biru bertuliskan “Turn Back Crime”.
 " Susu ibu hamil ini sama juga dengan yang diketemukan berbarengan korban (Harmawati), " kata penyidik Polres Bone, AKP Harjoko waktu olah tempat peristiwa perkara.

Jadi itu cerita dari seseorang yang ikhlas mejual semua yang dipunyainya tetapi melakukan tindakan gegabah dengan membunuh orang lain. Mudah-mudahan dapat jadi evaluasi. Aamiin..

SUMBER: wajibbaca.com

Subscribe to receive free email updates: