Istilah ubun-ubun tentu
tak asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Ubun-ubun terletak di kepala,
biasanya berjumlah satu, tapi ada juga yang dua meskipun jarang.
Lantas, bagaimanakah Islam memandang ubun-ubun ini melalui penjelasan dalam Alquran?
Ternyata ada rahasia
besar mengenai ubun-ubun yang dijelaskan dalam Alquran. Apabila kita
mempelajari Alquran, maka kita akan menemukan istilah nashiyah sebagai
ubun-ubun.
Istilah tersebut disifati Alquran dengan istilah kadzibah khathi'ah yang artinya durhaka lagi berdusta.
Sebuah dalil menjelaskan
bahwa ubun-ubun telah berdusta dan durhaka. Inilah rahasia Alquran yang
terungkap melalui pemikiran fungsi ubun-ubun.
Tugas bagian otak yang
berada di ubun-ubun yaitu mengarahkan bagaimana seseorang berperilaku.
Apabila seseorang telah berbohong atau berbuat salah, maka bagian otak
yang mengambil keputusan ini adalah bagian otak di ubun-ubun.
Sebuah surah di dalam
Al-Qur’an menjelaskan bahwa tidak ada satu binatang melata pun kecuali
Allah yang memegang ubun-ubunnya. Selain itu, terdapat doa Nabi yang
menjelaskan jika beliau berlindung pada Allah dari kejahatan setiap
dipegang ubun-ubunnya.
Saat Prof. Keith
menceritakan penelitiannya, ia tidak hanya membahas tentang fungsi
frontal lobe atau ubun-ubun di dalam otak manusia. Namun, pembahasan ini
juga menyangkut fungsi ubun-ubun untuk otak binatang. Berdasarkan
penelitian tersebut, ternyata ubun-ubun adalah pusat kendali dan
pengaruh manusia, bahkan binatang yang juga memiliki otak.
Hal ini dibuktikan
dengan suatu peristiwa di Amerika Serikat pada tahun 1842. Pada saat
itu, terdapat pekerja yang tertusuk bagian ubun-ubunnya sehingga
mempengaruhi perilaku dari orang tersebut, meskipun tidak berbahaya
untuk tubuhnya. Dari sinilah, para dokter mulai memahami hubungan antara
fungsi frontal lobe dengan perilaku manusia.
Penemuan rahasia dalam
Alquran ini memberikan manfaat besar, khususnya di dunia medis atau
kedokteran. Sepanjang sejarah, para peneliti tersebut belum pernah
menemukan pengetahuan ini di buku kedokteran manapun. Apabila sudah
sejak dari dulu mereka mengumpulkan buku pengobatan yang dilakukan oleh
Nabi Muhammad SAW maka bidang kedokteran pasti sudah berkembang pesat.
Pembahasan fungsi ubun-ubun ini berasal dari kitab suci Al-Qur’an dimana
semua perkara terdapat di dalamya. Hal ini membuktikan bahwa Allah
memiliki segala ilmu di alam semesta ini. Dia lah Sang Maha Tahu.
Sebagai seorang muslim,
kita harus meyakini kebenaran dari kandungan Al-Qur’an. Terlebih,
semakin lama semakin banyak penemuan ilmiah yang berkaitan dengan
fenomena yang ada di dalam Al-Qur’an. Para peneliti menemukan
pengetahuan tentang ubun-ubun baru-baru ini. Sedangkan, kitab yang
disampaikan oleh Nabi sudah ada sejak dulu. Lalu siapa yang telah
memberi tahu Nabi mengenai hal yang bisa diketahui dari perkembangan
zaman ini? Siapa lagi kalau tidak Allah SWT. Dia telah menunjukkan
keagungan dan kuasa-Nya melalui hal ini.
[tribunsalam]